Rabu, 18 Juni 2014

Ketika matahari terbit dari ufuk timur. Ketauhilah bahwa tuhan memberikan harapan baru untukmu. Dia memberikan kesempatan untukmu merubah takdir mu. Membenahi kesalahan mu dihari kemarin, mengobati luka orang-orang yang mungkin pernah kau sakiti hatinya. Atau sekedar memberi mu kesempatan untuk belajar agar dapat kau pergunakan di masa nanti.

Waktu adalah pedang. Setelah ditebas tak akan pernah kembali. Yang bisa dilakukan hanyalah penyesalan. Setiap orang memikirkan penyesalan begitu dalam. Menyadari betapa bodoh nya mereka karna membuang kesempatan untuk menjadi lebih baik. Tapi, penyesalan hanya membawa hasil yang nihil. Penyesalan selalu datang di akhir. Dan ke egoisan selalu membayangi.

Mungkin kita pernah mengalami kisah yang sama. Merusak tombol replay pada playlist yang kita putar. Entah berapa kali lagu itu kau putar. Rasanya telinga mu tak pernah mau berhenti mendengarkan nya. Ketika kau mendengar lagu itu. Ada sebuah kesejukan, ada sebuah kedamaian yang kau rasakan dalam hatimu. Ketenangan jiwa yang membuat simpul indah di ujung bibirmu.

Lagu itu bisa membantumu. Dan mungkin ketika kau memutar berulang ulang lagu itu. Ada sebuah bayangan sosok sesseorang yang terpikirkan dalam angan mu. Entah siapa orang itu. Tapi, dia cukup hebat. Karna dia bisa berada dalam hatimu, dalam pikir mu. Walau pun kau tak pernah tau. Apakah kau juga ada dalam pikir nya.

Kau selalu membayangkan sosok nya. Sosok yang dengan bebas nya mengacaukan nurani mu. Dengan tiba-tiba bisa membuat hari mu lebih berwarna dari sebelumya. Dia memberikan sentuhan warna yang berbeda ketika kau terbangun dan merasakan rasa penasaran yang begitu dalam. Tak akan pernah cukup. Dan tidak akan cukup berapapun waktu yang kau gunakan untuk memikirkan nya. Mimpimu  sudah benar-benar tersusun indah bersama nya. Namun, ketika kau tau bahwa kenyataan tak pernah berjalan seindah mimpi.

Kau tak perlu menangisinya. Mengoyak batinmu dengan angan angan yang sebenarnya tak perlu kau pikirkan. Kau seseorang yang kuat. Tak perlu orang lain datang untuk menghancurkan mu. Kau hanya perlu menegakkan kepala untuk menghadapi angin. Bumi akan terus berputar. Hanya tinggal bagaimana pilihan mu. Bumi yang akan menindasmu dibawah putaranya atau kau yang akan berdiri dengan kaki mu sendiri dan menunjukan kepada bumi bahwa kau tak sepengecut itu untuk ditindasnya. Kau yang akan menaklukkan putaranya.


Ada sungai yang mengalir dalam hatimu. Dimana air nya adalah sumber ketenangan jiwamu. Kau bisa menghidupi siapa saja yang berada disekitarmu. Dengan air mu yang membawa sejuta kesejukan. Air itu tak akan pernah berhenti untuk mengalir. Mengaliri tubuh mu yang terus berusaha mencari tempat pernaungan dimana hati mu dapat tinggal. Akan ada tempat dimana air di sungai mu mendapatkan hulu nya. Dan disana lah. Tempatmu untuk pulang . . .

Posted on 04.28 by Unknown

No comments

Senin, 16 Juni 2014

Assalamualaikum Wr. Wb.

Haloo, selamat siang/sore/malam. Coret aja yang gak perlu. Tergantung kapan kalian baca blog ini. Jadi sesuai in sendiri ya non.

Oke Anyway. Yang udah Ujian Nasional pasti sekarang udah terima daftar nilai nya kan. Gimana perasaan nya ? Alhamdulillah ? atau Naudzhubillah ?

NB : Ujian Nasional SMP ya. Bukan SMA. Apa lagi SD. Unyu banget gue mbahass Ujian SD. Orang gue nya aja udah SMP.

Buat kalian yang Nilai Ujian nya memuaskan. Dapat ucapan selamat dari Alya Hafizha Syahidna. Congratulation!

Dan, buat kalian kalian yang Nilai nya mungkin Pas-pas an. Bersyukurlah. Pas-Pas an itu Berkah asal kalian tau. 
(Pas buat masuk SMA faforit, Pas buat bikin orang tua bangga, Pas juga buat buktikan ke Haters kalian kalau kalian itu bisa) Haha, jadi jangan mandang remeh sama kata Pas-Pas an. *The power of pas-pas an.

Ujian Nasional Udah berakhir. Hasilnya pun sudah dibagikan. Jadi, Sekarang kalian udah resmi menyandang gelar Alumni. Pasti nya juga sekolah masing-masing ngadain dong ya acara Farewell Party buat kelulusan.

Meluapkan kegembiraan atau mengapresiasikan Kelulusan itu gak Harus konfoy konfoy gak jelas di jalan-jalan sama kejar-kejaran lari dari Polisi. Apalagi Sampai corat-coret Baju Biru putih nya. Itu eman-eman banget kalau kata orang jawa. Kenapa ? Sola nya kalian juga butuh baju itu buat daftar ke SMA. Waktu MOS juga kalian pasti masih pakai baju Biru putih itu. Terus gimana kalau udah dicorat coret ? Mau pakek apa waktu MOS ? Mau pakek baju bebas, atau Mukena ? yang ada senior senior pada mandi in kalian di kali Grogol.

Oke. Sama satu hal lagi yang menurut ane penting dan perlu dibahas adalah masalah Cheaters yang berkembang biak sangat pesat. Buat kalian yang nilai nya Jatuh atau kurang dan kalah sama yang pakai kunci jawaban. Gak usah berkecil hati. Allah gak semudah itu memberikan hasil yang memuskan kepada hambanya yang berbuat curang. Memang sekarang mereka berbangga dengan hasil yang menurut beberapa orang itu Sangat membanggakan. Tapi, sebangga apapun mereka. Mereka akan tetap menemukan kesulitan suatu saat nanti. Kesulitan yang sama yang dirasakan teman-teman mereka yng berusaha dengan keras tapi karna kecurangan mereka. Mereka menjadi tersisih dan harus mengalah.

Lalu, siapa yang akan disalahkan kalau semua seperti ini ? Pak Menteri ? Kepala sekolah ?  Guru ? lembaga bimbingan belajar ? Siswa yang curang ? atau, tukang siomay langganan gue yang gerobak nya warna biru ? *Sabar ya bang siomay.

Gak ada yang bisa disalahin tentang ini. Giaman pun. Mereka juga berusaha buat nyari Kunci Jawaban smpai harus rogoh kocek percuma buat beli kunci jawaban itu. Belum juga kalau kunci nya salah. Rugi kuadrat. Jadi intinya. Gak usah pakek kunci supaya sama-sama adil.

nyalahin Pak. Menteri ? mungkin taun depan gak usah ada Ujian Nasional kenapa toh. Yang dinilai itu kan proses nya bukan hasil akhirnya. Ketibang kayak gini buanyak banget yang curang. Meding sekalian aja nda usah ada Ujian Nasional. Bener toh ya *Coblos saya jadi presiden

Terus siapa lagi selanjutnya. Nyalahin keadaan ? Emmm ya nggak salah itu juga. Tapi ya bisa jadi. Kenapa yang gak pakek kunci gak ikut2 an pakek kunci sekalian. Kan nanggung gitu. Sekalian aja gitu satu sekolahan pakek kunci. Terus waktu ngerjain Ujian nya Dibuat per-kelompok *3 hari kemudian sekolahnya ditutup.

Tapi pada intinya. Kita harus tetep maju. World keep moving and I’ll keep on standing. Masalah kecurangan itu udah ada hakim nya sendiri yang ngatur. Jadi kita nda perlu bingung-bingung ngurusi mereka. Mending ngurusi nilai sendiri aja yang gak tau nasibnya mau dibawa kemana ‘-‘9

Ya udah lah ya. Sekarang tinggal berdo’a lebih banyak lagi sama Allah SWT semoga kita semua diterima di Sekolah lanjutan yang kita semua impikan. Yang kita semua inginkan. Berjuang dengan lebih giat lagi untuk membanggakan orang tua. Semakin besar dan semakin tinggi pohon itu tumbuh. Pasti angin yang menerpa juga akan semakin kuat. Atau bahasa ilmiah nya. Setinggi apapun cita-cita kita nanti yang udah kita gantungin setinggi langit. Pasti bakal banyak banget perjuangan untuk mendapatkan nya. *Lagian siapa toh yang nyuruh naruh cita-cita dilangit kan bahaya kalau jatuh. Sakit nya tu disini *Nunjuk pantat*

Wes nda usah mikir hal-hal yang Cuma bikin kita sakit. Positif thinking Wae. Kita 
bisa kok. Pati Bisa. There is no rainbow without Rain. 
Oke

Sekian.

Wassalamualaikum Wr. Wb



Posted on 00.52 by Unknown

No comments

Jumat, 06 Juni 2014

Assalamualaikum Wr. Wb.

Haloo

IYA Haloo

Ini beneran Halooo

Serah deh.

Episode pada kali ini saya akan membahas tentang Sosok Malaikat tak bersayap. Ini bukan Lebay atau Alay. Tapi, Ini serius.

Malaikat ini sosok yang baik. Ramah. Dan yang jelas dia perempuan.

Dia Ibu mu. Dia Mama mu. Dia Bunda mu. Sesosok Wanita yang berjuang keras mempertaruhkan nyawa nya demi kelahiran mu. Dia yang menjaga mu. Dia yang merawatmu dari kamu yang semula hanya segumpal darah dan daging. Dan sekarang kamu dapat berjalan, Berlari, Bermain, Tertawa, Dan beranjak Dewasa. Namun, pada akhirnya. Kamu lupa pada Wanita itu. Dia juga beranjak semakin senja. Dan akhirnya Tiada . . .

Malam kemarin. Ada sebuah mimpi yang saya alami. Entah apa arti mimpi itu namun, efeknya begitu terasa sampai sekarang.

Saya bermimpi bahwa, Ibu saya Kecelakaan dan beliau meninggal. Tapi, untung itu hanya mimpi. Saya tidak mau itu benar-benar terjadi.

Aneh nya. Ketika saya terbangun. Air mata itu benar-benar ada. Dalam tidur saya. Saya benar-benar menangis. Jam 4 subuh hingga matahari muncul saya masih belum bisa melupakan hal tersebut. Dan saat itu saya bertanya pada pencipta saya. Apa ini ?

Saya mencoba untuk menenangkan diri. Dan, saya berpikir jauh lebih dalam dan lebih menggunakan nurani saya. Mungkin ini teguran karna saya sering mengabaikan beliau.

Dan, di pagi itu. Saya bertemu dengan sosok wanita hebat itu. Saya melihat ibu saya. Saya melihat matanya. Aku sayang ibu. . .                                                                        
Ahh. . Tapi, aku terlalu pengecut untuk mengucapkan itu didepan nya.

Dan pada hari itu saya merasa saya sangat ingin selalu berada didekat ibu saya. Dia lah tempat ternyaman saya.

12 Jam berlalu

Ada sebuah pesan yang saya terima. Pesan itu mengatakan bahwa. Mama dari seorang teman saya. Meniggal dunia. Innalillahi. Dia menyerah terhadap penyakit kanker nya. Beliau meninggalkan seorang suami dan 3 orang anak. Dan, salah satu nya adalah teman saya.
Saya berpikir. Apakah ini semua ada kaitanya?

Di hari berikutnya. Saya mencoba menemui teman itu. Saya melihat wajah nya begitu sayu. Salah satu keluarganya bercerita bahwa. Dia baru mau keluar kamar setelah saya dan beberapa teman saya menjenguknya.

Begitu berat cobaan nya. Dia memang sangat dekat dengan mama nya.
Saya mencoba mengambil hikmah dari semua ini.

Lewat mimpi saja saya bisa begitu kaget. Bagaimana jika memang sudah waktunya ? saya tidak tau apa yang akan terjadi.

Mungkin tidak akan ada lagi yang membangunkan saya, mengingatkan saya untuk makan, meyakinkan saya ketika saya ragu, mengarahkan saya ketika saya sedang berantakan, atau bahkan yang mengimami saya sholat ketika ayah saya tidak bisa.

Siapapun tidak tau apa yang akan terjadi di hari kemudian. Itu urusan Allah SWT. Saya sebagai manusia hanya bisa ikhtiar dan berdo’a.

Ini mungkin teguran untuk saya, dan siapapun diluar sana. Saya berharap ibu saya ada disamping saya sampai saya sukses kelak. Sampai saya mempunyai imam saya sendiri. dan membiarkan beliau melihat saya menjadi sosok ibu yang hebat seperti beliau.

Atau mungkin. Jika waktunya tiba nanti ijinkan saya yang berpulang duluan, karna saya tidak akan kuat melihat ibu saya pergi terlebih dahulu.

Untuk kamu teman. Berdo’alah, bawa lah nama ibumu dalam sholat mu. Peluklah dia dalam do’amu. Itu akan sedikit mengurangi beban nya disana. Kamu adalah sesok laki-laki hebat. Buat lah mama mu bangga disana J


Dari teman dan anak yang mencintai ibu nya . .

Posted on 01.19 by Unknown

No comments